Close Menu
Said Mardani

    Berlangganan Newsletter

    Silahkan berlangganan newsletter untuk update informasi terkini.

    Trending Topik

    Idul Adha, Makna Kurban, dan Hikmah Kesehatan yang Menyeluruh

    6 Juni 2025

    Tersandera di Antara Sistem, Cerita Seorang Epidemiolog yang Belum Bisa Jadi “Epidemiolog”

    31 Mei 2025

    Hoaks Kesehatan dan Krisis Kepercayaan, Ancaman Diam di Era Digital

    30 Mei 2025

    Bagaimana Google, WhatsApp, dan Sosial Media Membantu Deteksi Wabah?

    27 Mei 2025

    Tantangan SKDR di Era Digital, Tinjauan Ilmiah dan Prospek Masa Depan

    7 Mei 2025
    Pilihan Editor

    Idul Adha, Makna Kurban, dan Hikmah Kesehatan yang Menyeluruh

    6 Juni 2025

    Tersandera di Antara Sistem, Cerita Seorang Epidemiolog yang Belum Bisa Jadi “Epidemiolog”

    31 Mei 2025

    Hoaks Kesehatan dan Krisis Kepercayaan, Ancaman Diam di Era Digital

    30 Mei 2025

    Bagaimana Google, WhatsApp, dan Sosial Media Membantu Deteksi Wabah?

    27 Mei 2025
    Facebook X (Twitter) Instagram WhatsApp
    Said MardaniSaid Mardani
    Facebook X (Twitter) Instagram YouTube WhatsApp
    SUBSCRIBE
    • BERANDA
    • TENTANG SAYA
    • PENTING DIBACA
    • RAGAM ARTIKEL
      • Artikel Kesehatan
      • Epidemiologi dan Penyakit
      • Sejarah Kesehatan
      • Opini
      • Ide & Kreatifitas
      • Catatan Spesial
      • Perjalanan
    • UNDUHAN
    • HUBUNGI SAYA
    Said Mardani
    Beranda»Epidemiologi dan Penyakit»Kasus Typhoid Mary: Wanita Sehat yang Menyebarkan Tifus
    Epidemiologi dan Penyakit

    Kasus Typhoid Mary: Wanita Sehat yang Menyebarkan Tifus

    Said MardaniOleh Said Mardani21 Juli 2024Tidak ada komentar3 Menit Dibaca
    Facebook Twitter WhatsApp Email Telegram Threads
    Bagikan
    Facebook Twitter WhatsApp Email Telegram Threads

    Mary Mallon bukan nama yang asing dalam sejarah kesehatan masyarakat. Di awal abad ke-20, wanita asal Irlandia yang bekerja sebagai juru masak ini menjadi pusat perhatian karena satu alasan yang mengejutkan: ia menyebarkan penyakit tifus kepada puluhan orang, meskipun ia sendiri tidak pernah terlihat sakit. Dari sinilah muncul julukan yang mengerikan: Typhoid Mary.

    Bagaimana Penyakit Tifus Menyebar?

    Pada saat itu, tifus atau demam tifoid merupakan penyakit mematikan yang menyebar melalui makanan atau air yang terkontaminasi bakteri Salmonella typhi. Gejala penyakit ini bisa sangat parah, mulai dari demam tinggi, sakit perut, diare, hingga kematian. Penyakit ini sangat umum di lingkungan dengan sanitasi yang buruk. Namun, yang membuat kasus Mary menjadi unik adalah bahwa ia adalah carier, orang yang membawa dan menyebarkan bakteri tanpa menunjukkan gejala apa pun.

    Bagaimana Kisah Tiphoid Mary?

    Antara tahun 1900 dan 1907, Mary bekerja sebagai juru masak di berbagai rumah keluarga kaya di New York. Tak lama setelah kehadirannya, anggota keluarga tempat ia bekerja mulai jatuh sakit karena tifus. Namun, karena Mary selalu tampak sehat, tak seorang pun menyangka bahwa dialah penyebabnya. Seorang ahli kesehatan masyarakat bernama George Soper akhirnya menghubungkan titik-titik kejadian dan menyadari bahwa Mary adalah benang merah dari semua wabah tersebut. Setelah penyelidikan lebih lanjut, ditemukan bahwa Mary kemungkinan besar telah menginfeksi lebih dari 20 orang, dan beberapa di antaranya meninggal dunia.

    Pihak berwenang akhirnya menangkap Mary dan mengkarantinanya secara paksa di sebuah rumah sakit di Pulau North Brother. Di sana, ia hidup dalam isolasi selama tiga tahun. Setelah menandatangani pernyataan bahwa ia tidak akan kembali bekerja sebagai juru masak, Mary dibebaskan. Namun, kehidupan di luar karantina tidak mudah, dan Mary melanggar janjinya. Ia menggunakan nama samaran dan kembali bekerja memasak, menyebabkan wabah tifus baru yang lebih luas. Akibatnya, ia ditangkap lagi dan dikarantina secara permanen hingga akhir hidupnya pada tahun 1938.

    Mary Mallon menginfeksi lebih dari 50 orang sepanjang hidupnya, dan setidaknya tiga di antaranya meninggal dunia. Meskipun ia tidak pernah menerima kenyataan bahwa dirinya adalah sumber penyebaran penyakit, kasus ini membuka mata dunia medis akan keberadaan carier, sesuatu yang pada masa itu belum banyak diketahui. Kasusnya juga memicu perdebatan sengit tentang etika dalam karantina paksa, hak individu versus keselamatan publik, dan pentingnya pendidikan kesehatan.

    Pelajaran dari Kasus Typhoid Mary

    Kisah Typhoid Mary adalah pengingat keras bahwa tidak semua penyakit tampak dari luar, dan bahwa satu orang saja bisa menyebabkan dampak besar dalam sistem kesehatan masyarakat. Di masa kini, dengan kemajuan teknologi dan pemahaman yang lebih baik, kita memiliki alat untuk mencegah penyebaran penyakit serupa. Namun, kisah Mary tetap relevan sebagai pelajaran, peringatan, dan bahan refleksi dalam menghadapi tantangan kesehatan global.

    carrier tifus Epidemi Kesehatan Masyarakat Mary Mallon penyakit menular tifus Typhoid Mary
    Artikel SebelumnyaSimulasi KLB: Cara Seru Belajar Epidemiologi dari Dalam Kelas
    Artikel Selanjutnya Mengenal Lebih Dalam Penyakit Creutzfeldt-Jakob Disease (CJD)
    Said Mardani
    • Website

    Saya adalah penulis utama blog ini dengan fokus utama pada topik kesehatan sesuai latar belakang pendidikan dan pekerjaan saya, namun sesekali saya juga menulis tentang perjalanan, opini, ide, dan berbagai topik menarik lainnya untuk memberi warna dan variasi pada isi blog ini.

    Artikel Terkait

    Bagaimana Google, WhatsApp, dan Sosial Media Membantu Deteksi Wabah?

    27 Mei 2025

    Tantangan SKDR di Era Digital, Tinjauan Ilmiah dan Prospek Masa Depan

    7 Mei 2025

    Kasus Campak di Disneyland, Bukti Bahaya Gerakan Anti-Vaksin

    12 Maret 2025
    Berikan Komentar Batalkan Kirim

    Posting Terkini
    Artikel Kesehatan

    Idul Adha, Makna Kurban, dan Hikmah Kesehatan yang Menyeluruh

    Oleh Said Mardani6 Juni 20250

    Setiap gema takbir yang menggema saat Idul Adha membawa suasana yang berbeda. Ada keheningan yang…

    Tersandera di Antara Sistem, Cerita Seorang Epidemiolog yang Belum Bisa Jadi “Epidemiolog”

    31 Mei 2025

    Hoaks Kesehatan dan Krisis Kepercayaan, Ancaman Diam di Era Digital

    30 Mei 2025

    Bagaimana Google, WhatsApp, dan Sosial Media Membantu Deteksi Wabah?

    27 Mei 2025

    Tantangan SKDR di Era Digital, Tinjauan Ilmiah dan Prospek Masa Depan

    7 Mei 2025

    Kasus Campak di Disneyland, Bukti Bahaya Gerakan Anti-Vaksin

    12 Maret 2025

    Kolaborasi Komunitas, Menjaga Kesehatan Bersama Lewat Surveilans Partisipatif

    10 Februari 2025

    Herd Immunity Melalui Imunisasi, Mitos atau Harapan Realistis?

    7 Februari 2025

    Bagaimana Epidemiologi Membantu Mengakhiri Wabah Polio di Dunia?

    9 Januari 2025

    Imunisasi Sepanjang Usia: Investasi Kesehatan Seumur Hidup

    2 Januari 2025
    Tetap Terhubung
    • Facebook
    • Twitter
    • Instagram
    • YouTube
    • WhatsApp
    • Threads

    Berlangganan Newsletter

    Silahkan berlangganan newsletter untuk update informasi terkini.

    Tentang Saya
    Tentang Saya

    SAID MARDANI
    Lihat Tentang Saya

    Komentar Terkini
    • Ismail pada Mengenal Masa Kerja Pegawai Negeri Sipil (PNS)
    • Said Firmansyah pada Mengenal Masa Kerja Pegawai Negeri Sipil (PNS)
    • Eddie pada Mengenal Masa Kerja Pegawai Negeri Sipil (PNS)
    Trending Topik

    Hoaks Kesehatan dan Krisis Kepercayaan, Ancaman Diam di Era Digital

    Imunisasi Sepanjang Usia: Investasi Kesehatan Seumur Hidup

    Simulasi KLB: Cara Seru Belajar Epidemiologi dari Dalam Kelas

    Idul Adha, Makna Kurban, dan Hikmah Kesehatan yang Menyeluruh

    PENTING DIBACA
    • Hubungi Saya
    • Kebijakan Privasi
    • Ketentuan Penggunaan
    • Periklanan
    • Tentang Saya
    Facebook X (Twitter) Instagram YouTube WhatsApp
    © 2025 Said Mardani. Designed by Zarazmedia Creative Agency.

    Ketik kata kunci yang ingin Anda cari dan tekan Enter untuk mencari. Tekan Esc untuk membatalkan.